Halaman

Sabtu, 27 Desember 2014

Masa Lalu

Masa Lalu?

Masa lalu..
     Bagaimana kata itu menggelayut dalam pikiran kita, tentu setiap orang memiliki masa lalu. Masa lalu bukan suatu hal yang perlu ditakutkan, ia bernama masa lalu karena memang tempatnya di belakang, tak dapat kembali ke depan, tapi pertanyaannya apa yang bisa kita lakukan dengan masa lalu? Ya kita bisa menengoknya sesekali, tak apa hanya untuk mengambil pelajaran saja atas yang terjadi pada masa itu, bukan untuk tenggelam meratapinya, bawalah pelajaran baiknya dan tinggalkan serta kubur dalam-dalam hal buruknya. Bukankah kita berada pada saat ini untuk menjadi lebih baik dari bagian masa lalu? Maka bergeraklah, jangan terhanyut, jangan diam membisu, jangan berlutut menyerah.
     Hidup kita layaknya buku, jika memang masa lalu kita penuh hal negatif, kita hanya perlu membuka lembaran kertas dalam buku yang masih kosong itu, masih bersih serta belum ternodai, isi lembaran-lembaran itu dengan hal baru yang positif dan bermanfaat karena kita tidak akan pernah tahu sampai kapan kita dapat mengisi tiap lembaran itu dengan kebaikan.

Minggu, 14 September 2014

Cipta puisi

Hallo semua,
Ketemu lagi nih, setelah lama tak pernah muncul.
Terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membaca postingan saya. Kali ini saya akan memposting sebuah karya yang saya buat. Alhamdulillah karya ini mendapat juara 3 dalam perlombaan SPAI Awards di Universitas Pendidikan Indonesia April 2014 lalu.

            Tertulis dengan indah

Rintikan hujan menyibak daun-daun
Menorehkan hitam di atas hamparan putih
Catatan-catatan penuh pengharapan
Perjuangan besar meniti arus kehidupan
Kulangkahkan kaki penuh gairah

Katakan aku memang sang pejuang
Berpeluh keringat meraih cita
Ya, aku sang sarjana pendidikan
Begitu mereka memanggilku dengan lantang
Kulangkahkan kaki menuju gerbang kehidupan
Mendidik tunas-tunas bangsa yang bermekaran
Itu bukan hanya sebuah pekerjaan tapi kebahagiaan

Satu sisi kehidupan telah kujalani
satu sisi lain kurindukan kehangatan
Kerindukan yang Allah janjikan
Agar setiap insan berpasangan
Kerinduan menyempurnakan separuh agama
Mungkin Allah masih menyimpannya
Atau mungkib insan ini kurang berjuang

Kuselipkan namanya dalam setiap doa
Ku jaga hatiku hingga saatnya tiba
Meski jalan panjang menghampar di depan mata
Kujejaki walau berliku untuk menemukannya
Yang Allah takdirkan untukku dalam doaku

Sebuah tinta ku goreskan perlahan
Menyapu bagian kata menjadi kalimat
Ku tuliskan sajak sederhana untuknya
Tanpa pemilik nama ataupun alamat
Kutitipkan benih kasihku pada-Nya
Biarkan jalan takdir menjemput kita